masukkan script iklan disini
Jakarta -Penakita.online Petugas medis di Rumah Sakit La Rabta di Tunis, Tunisia, baru-baru ini mengungkap insiden mengerikan yang terjadi pada seorang pria berusia 23 tahun. Dalam kasus yang dipublikasikan di jurnal medis Urology Case Reports disebutkan, pria tersebut nekat menancapkan paku di skrotumnya setelah disuruh teman khayalan.Pria tanpa disebutkan identitasnya itu awalnya mendatangi rumah sakit setelah mengeluhkan nyeri di testisnya selama dua hari. Setelah diperiksa, ia mengaku memasukkan dua paku ke dalam skrotumnya, salah satunya berukuran 6 cm dan terlihat menusuk skrotum di dua tempat.
Sementara paku lainnya yang lebih kecil terletak di bawah simfisis pubis, yaitu sendir yang terjepit di antara tulang panggul kiri dan kanan.
Dokter kemudian memberikan pengobatan suntikan tetanus. Hal ini bertujuan untuk melindungi diri pria tersebut dari risiko masuknya bakteri ke dalam luka. Dokter juga mengangkat jaringan mati dan terinfeksi, serta membersihkan luka secara menyeluruh, dan mencabut paku di skrotumnya.
Setelah menjalani perawatan, pria tersebut tidak mengalami kerusakan permanen pada testis atau epididimisnya, saluran yang menyimpan sperma.
Ia keluar dari rumah sakit keesokan harinya dan dirujuk ke departemen psikiatri. Psikiater mendiagnosisnya mengidap skizofrenia setelah menyimpulkan bahwa pria tersebut melakukan mutilasi diri saat mengidap 'delusi'.
"Pasien skizofrenia biasanya memasukkan benda ke dalam mulut atau rektum, namun penyisipan benda asing ke dalam skrotum tidak dilaporkan dalam pengetahuan kami,' tambah mereka," kata petugas medis penulis jurnal tersebut.
Ia kemudian diberi obat antipsikotik untuk mengurangi dan mengendalikan gejala skizofrenia, termasuk delusi dan halusinasi.
"Ketika hal ini terjadi, hal ini dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti hilangnya jaringan testis atau penyempitan uretra," imbuh petugas medis.
Dokter mengatakan kasus ini adalah kasus pertama yang melibatkan seorang pria pengidap skizofrenia yang memasukkan benda ke dalam skrotumnya.
Sumberdetikhealth.com
