• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Anies Baswedan Mendapat Tudingan Bermain Tidak Jujur

    Jumat, 01 September 2023, September 01, 2023 WIB Last Updated 2023-09-01T01:49:28Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini







    Jakarta,Penakita.Online- 

    Partai Demokrat kecewa dengan keputusan Partai Nasdem dan bakal calon presiden Anies Baswedan, yang tidak terus terang dan diam-diam membuat kesepakatan dengan menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bakal cawapresnya. 

    "Kami kaget luar biasa karena ini bentuk politik yang tidak beretika, dan tidak pantas. Karena namanya mengkhianati apa yang sudah kita sepakati dan menjadi komitmen kita selama ini," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, dalam program Kompas Malam di Kompas TV, Kamis (31/8/2023).

    Menurut Herzaky, seharusnya jika Anies dan Nasdem merasa sudah tidak sejalan dalam Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) sebaiknya menyampaikan secara terbuka. 

    Akan tetapi, kata Herzaky, Nasdem dan Anies justru diam-diam membentuk koalisi baru dengan PKB dan mengusung Muhaimin sebagai bakal cawapres.

    Kalau memang kita sudah enggak bisa bersama ya ngomong saja apa adanya di depan. Apa nih persoalannya...'Kayaknya kami enggak bisa lagi mengusung perubahan karena kami habis nih, disikat habis-habisan, enggak mampu kami menghadapi tekanan'. Misalnya kan. Ngomong saja," ujar Herzaky. 

    "Ini misalnya. Ini kami misalnya. Kan kenyataannya jalan sendiri. Tidak ada komunikasi seperti itu gitu," lanjut Herzaky. Padahal menurut Herzaky, Anies sudah mengajukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal cawapres kepada para petinggi partai politik yang menjadi anggota KPP.

    Ya kan kami kalau ada komunikasi-komunikasi, kalau ada yang diganggu teman satu koalisi, ayo kita sama-sama perjuangkan. Ini komunikasi pun tidak ada, untuk mencari jalan selamat sendiri. Inilah yang kami sangat sayangkan politik yang tidak beretika," ucap Herzaky.

    Hal itu juga akan menjadi penentuan posisi Demokrat apakah akan tetap berada di KPP atau mencari mitra koalisi lain. 

    Secara terpisah, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan bahwa pihaknya tidak menginginkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) bubar. Pernyataan ini disampaikan. 

    Surya Paloh usai Partai Demokrat menyebut dirinya dan Anies sebagai pengkhianat karena memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies. 

    Diketahui, KPP merupakan gabungan tiga partai yakni Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). “Kenapa kita paksakan bubar, kalau memang dia bisa bertahan baik bagus berkembang?” ujar Surya Paloh saat ditemui awak media di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023) malam. Ia lantas berharap apa yang direncanakan dan diharapkan saat membentuk KPP bisa terwujud. 

    Meski berharap koalisi ini tidak bubar, Surya Paloh mengaku pihaknya tetap menghormati keputusan politik Partai demokrat.

     Termasuk, jika memilih hengkang dan bergabung dengan koalisi lain. “Apa yang terbaik bagi Demokrat pasti dihormati oleh Nasdem. Itu sikap yang paling mendasar,” kata Surya Paloh. Meski menyatakan tetap akan berkomunikasi dengan Demokrat, Surya Paloh mengaku belum ada rencana menemui pihak dari partai berlambang Mercy itu.

    Sumber: Kompascom




    Komentar

    Tampilkan

    Terkini