Penakita.Online--
Spesies anjing liar ini bikin takjub saat memandangnya. Bagaimana tidak wajahnya menyerupai rubah namun kakinya seperti rusa.
Ahli paleontologi Danielle Dufault dari Animalogic mengatakan hewan tersebut adalah maned wolf (Chrysocyon brachyurus) atau serigala bersurai. Dia berasal dari genus Chrysocyon (anjing emas) dan dari spesies Canine lupus ( serigala ).
"Maned Wolf of South America terlihat seperti seseorang yang menyatukan rusa, serigala, dan rubah," ujarnya.
Maned wolf memiliki bulu merah. Rata-rata bobot tubuhnya 20-30 kg dan tinggi sampai 90 cm di pundak.
Kaki maned wolf yang panjang dan tipis serta bulu merah yang tebal memberikan penampilan yang tidak biasa. Dia punya peran penting dalam penyebaran biji buah, terutama lobeira (Solanum lycocarpum).
Lobeira adalah buah kecil yang mirip tomat dan merupakan makanan favoritnya. Namun sebagai hewan omnivora, hewan ini turut memakan hewan kecil, buah-buahan, dan sayuran.
Maned wolf memutar telinganya yang besar untuk mendengarkan mangsa di antara rumput. Mereka mengetuk tanah dengan kaki depan untuk mengusir mangsa dan melompat untuk menangkapnya, atau mereka dapat menggali mangsa yang bersembunyi di bawah tanah. Mereka juga dapat melompat ke udara untuk menangkap burung dan serangga. Kaki panjang membantu mereka bergerak melalui dan melihat di atas rumput tinggi.
Maned wolf adalah hewan soliter yang berkomunikasi terutama dengan menandai wilayahnya dengan urine dan kotoran yang berbau kuat, serta memberikan suara keras yang disebut "roar-barking".
Hewan ini tersebar di wilayah tengah dan timur Amerika Selatan, termasuk Argentina utara, Brasil selatan dan tengah, Paraguay, Bolivia, dan Peru selatan. Mereka menghuni cerrado, bioma terbesar di Amerika Selatan, yang terdiri dari hutan basah dan kering, padang rumput, sabana, rawa, dan lahan basah.
Maned wolf sangat jarang ditemukan di Uruguay, kemungkinan karena kehilangan habitat. International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukannya sebagai spesies yang hampir terancam punah, sementara Brazilian Institute of Environment and Renewable Natural Resources menganggap sebagai spesies yang rentan.
Sumber: inet.detik.com