• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Sorotan Wakil Rakyat Kasus Siswa Sd Di Sliding Hingga Di Amputasi

    Rabu, 08 November 2023, November 08, 2023 WIB Last Updated 2023-11-08T01:58:50Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     

    Jakarta Penakita. Online- Siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) berinisial F (12) di Bekasi diduga di-sliding teman sekolah saat hendak ke kantin sekolah, hingga berujung kakinya diamputasi. Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mendorong kolaborasi antar lintas kementerian/lembaga, termasuk aparat penegak hukum, guna penanganan bullying yang marak terjadi di Indonesia.
    "Memang penanganannya (bullying) harus antarsektor. Tidak bisa dilakukan secara parsial. Selama ini kan sebetulnya di masing-masing instansi memiliki institusi yang bertanggung jawab dalam perlindungan terhadap anak," kata pria yang akrab disapa Kang Ace ini dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/11/2023).

    Dia menyayangkan kejadian perundungan yang dialami F, dan menyebut masalah bullying di Indonesia sudah seperti fenomena gunung es yang belum juga ada titik perbaikan. Kang Ace mengatakan kejadian di Bekasi menambah catatan bahwa perundungan bisa berdampak fisik yang serius pada seorang anak.

    "Atas kasus perundungan di Bekasi ini, tentu kami sangat prihatin. Kasus seperti ini seperti gunung es, tampak sedikit di permukaan padahal sudah menjadi fenomena dalam kehidupan anak-anak kita," ujarnya.

    Ace menegaskan seharusnya anak merasa aman di sekolah yang merupakan sarana pendidikan dan wadah bagi pertumbuhan bagi anak, dan hal ini menurutnya menjadi tugas pihak sekolah. Dia pun menegaskan korban harus mendapat keadilan sesuai hukum.

    "Kita harus memastikan bahwa korban mendapatkan keadilan sesuai hukum dan pihak sekolah menjadi pihak yang sangat bertanggung jawab agar tidak terjadi kejadian perundungan meskipun dengan maksud bercanda," tuturnya.

    Kang Ace selanjutnya bicara soal pentingnya akses layanan medis dan rehabilitasi bagi korban bullying seperti yang dialami bocah F. "Selain perawatan fisik, pendampingan psikologis juga sangat penting. Trauma yang dialami F akan berdampak pada kesejahteraan mentalnya," tegasnya.

    Ace menyampaikan kasus perundungan terhadap bocah F di Bekasi ini menjadi momen evaluasi kebijakan terkait penanganan kekerasan atau perundungan. Menurutnya, harus ada SOP yang jelas dari sekolah dalam menangani kasus bullying.

    "Pemerintah harus memastikan bahwa sekolah memiliki prosedur dan peraturan yang memadai untuk mencegah dan menangani kekerasan di antara siswa," tegasnya.

    Untuk itu Kang Ace mendorong pembentukan Satgas Anti-Bullying oleh pemerintah, dengan harapan dapat menekan angka kasus perundungan, khususnya yang melibatkan anak sekolah. Sebab penanganan kasus bullying, terutama yang punya efek besar, berkaitan dengan banyak sektor.
    "Masalah bullying saling berkaitan antara satu hal dengan hal yang lain. Termasuk bagaimana peran keluarga dan lingkungan juga sangat berpengaruh. Seperti yang saya sampaikan, tidak bisa parsial. Harus ada penanganan menyeluruh," jelasnya.

    Terakhir, Kang Ace menuturkan Satgas Anti-Bullying dapat melibatkan berbagai perwakilan instansi, termasuk dari pihak sekolah. Kang Ace mengatakan satgas ini juga bisa bertugas memberikan sosialisasi dan pengawasan demi mencegah terjadinya bullying pada anak.

    "Karena perundungan di antara anak-anak harus dicegah sedini mungkin dengan berbagai pendekatan, termasuk bagaimana tindakan terbaik yang harus diambil karena korban dan pelaku sama-sama anak. Harus ada treatment khusus," pungkas dia.

    Sebelumnya, Seorang siswa kelas 6 sekolah dasar (SD), F (12), di Bekasi di-bully teman sekolah berujung kaki diamputasi. Polisi menyebut korban terluka lantaran kakinya dijegal saat hendak membeli makan.

    "Korban akan membeli makanan ke kantin sekolah. Sebelum sampai kantin sekolah, korban diduga dijegal oleh pelaku anak. Dijegal atau dislengkat," kata Kasi Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul saat dihubungi, Rabu (1/11).

    Hotma mengatakan pihak korban sudah membuat laporan polisi terkait kasus yang ada. Saat ini kasus tersebut naik ke tahap penyidikan.

    Sumber:Detiknews.com

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini