• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Seorang Pria Lakukan Rudapaksa Terhadap Gadis Disabilitas Lalu Buang Jasadnya Terbungkus Karung

    Jumat, 15 September 2023, September 15, 2023 WIB Last Updated 2023-09-15T07:19:56Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini






    Medan, Penakita. Online-

    Risman Harahap73), lelaki yang dikenal sebagai tokoh masyarakat, dan merupakan terdakwa dalam kasus rudapaksa dan pembunuhan gadis disabilitas akhirnya muncul di hadapan publik.

    Wajahnya terekam kamera jurnalis, saat ia diadili di Pengadilan Negeri (PN) Medan.

    Selama proses penyidikan di kepolisian, Risman Harahap sama sekali tak pernah dipamerkan polisi.

    Dalam persidangan terungkap, bahwa Risman Harahap, sebelum didakwa merudapaksa gadis disabilitas bernama Safitri, ia sempat membawa korbannya ke Masjid Nurul Huda di Jalan Datuk Kabu Pasar III, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.

    Di sana, terdakwa mengganti pakaian korbannya, sebelum akhirnya diduga merudapaksa lalu membunuh korban dan membuang jasadnya dengan kondisi terbungkus goni.

    Atas perbuatan kejinya itu, terdakwa cuma dituntut hukuman 10 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Septian Napitupulu.

    Dalam persidangan, JPU Septian menilai terdakwa terbukti melakukan pembunuhan sebagaimana Pasal 338 KUHPidana.

    Iya, sudah dituntut 10 tahun," kata JPU Septian, Kamis (14/9/2023). 

    Namun, Septian tak menjelaskan lebih detail soal perkara ini, kenapa terdakwa cuma dijerat Pasal 338.Kuasa hukum keluarga korban, Paul JJ Tambunan mengatakan, kasus ini terbilang janggal. 

    Paul merasa kecewa dengan tuntutan jaksa. "Kami sangat kecewa atas tuntutan JPU yang seakan-akan memiliki keraguan apakah benar terdakwa ini pelaku yang menyebabkan kematian dan luka pada selaput dara korban," kata Paul saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.

    Ia menilai, dalam penanganan kasus tersebut, polisi juga terkesan menutup-nutupi informasi dan perkembangan kasus. 

    Sejak awal juga kasus ini saat ditangani Kepolisian Resor Kota Besar Medan penuh dengan misteri, dimana penyidik terkesan menutup-nutupi informasi dan perkembangan kasus ini, bahkan tidak pernah dilakukan prarekonstruksi atau rekonstruksi," ujarnya.

    Sumber: Tribunnews

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini