• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Polrestabes Medan Bangun Sekolah Untuk Anak Disibilats

    Rabu, 06 September 2023, September 06, 2023 WIB Last Updated 2023-09-06T05:01:06Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     





    Medan, Penakita. Online- 

    Yuli Yanika, yang akrab disapa Kak Uye, kerap kali terlihat menjadi juru bahasa isyarat saat Polrestabes Medan menggelar konferensi pers. Siapa sangka, rupanya ia sosok yang menaruh perhatian khusus pada anak disabilitas di Medan.

    Hal itu dibuktikannya dengan membangun sekolah Rumah Ceria Medan (RCM) di Jalan Bunga Teratai, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.

    Wadah belajar itu ia dedikasikan untuk membantu anak berkebutuhan khusus agar mendapatkan pendidikan yang layak.Sebetulnya RCM ini berawal dari sanggar di tahun 2015. 

    Ceritanya dulu saya mengajar di sekolah alam yang mendidik siswa disabilitas. Dari situ, kepekaan saya muncul," kata Uye saat diwawancarai di RCM, Sabtu (5/8/2023).

    Uye mengaku diberi pemahaman cara mendidik anak disabilitas karena diajari pendidikan inklusif di sekolah alam tersebut.

    Ada pun di sisi lain, di lingkungan rumahnya ia mendapati beberapa anak disabilitas yang sering menjadi korban kekerasan fisik maupun verbal.

    Misalnya dicela dengan kata bodoh hingga ditendang oleh kawan mainnya. Tak jarang pula, anak disabilitas tak memberi perlawanan karena takut akan semakin diejek.

    Problem itu lah yang membuatnya resah sehingga mengajak anak disabilitas di sekitar rumahnya untuk bergabung ke sanggar.

    "Waktu itu kami membantu para anak latihan bicara karena kondisinya speech delay. Di sanggar itu, kami juga konsen memperkenalkan anak ke dunia kesenian dengan membuat kelas menari dan fotografi anak," ujarnya.

    Berjalan sekitar 3 tahun, ia mulai bingung. Ada problem baru yang ditemuinya. Yakni para anak disabilitas banyak yang tidak sekolah. Mulai dari dikarenakan keterbatasan biaya, akses jalan dari rumah ke sekolah yang kurang memadai, dan lainnya.

    "Nah, untuk masalah anak disabilitas di dunia pendidikan rupanya cukup rumit. Waktu itu saya dapati ada anak disabilitas berusia 13 tahun tapi masih duduk di kelas 6 SD. Jadi mereka tidak tertangani dengan cepat. Ada banyak faktor penyebabnya. Persoalan ini lah mendorong saya menjadikan sanggar itu sekolah," ujarnya.

    Pada tahun 2019, ia menjadikan sanggar itu menjadi sekolah RCM dan membuka beberapa kelas untuk tingkat Tamat Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Kelas menjahit juga dibukanya.

    Kini, total siswa yang belajar di sekolah tersebut ada 41 anak. Rinciannya, pertama untuk siswa TK ada 24 anak dengan 4 anak di antaranya berkebutuhan khusus.

    Kedua, di tingkat SD ada 12 siswa dengan 11 anak yang berkebutuhan khusus. Ketiga, ada 5 anak berkebutuhan khusus yang mengikuti kelas khusus dan terapi namun tidak masuk kelas reguler.

    "Saya ingin membuka jalan bagi mereka agar bisa masuk ke sekolah umum di tingkat SMA. Karena kami rencananya mau mendampingi sampai SMP," sebutnya.

    "Targetnya ketika keluar dari sini mereka sudah tahu mereka mau ke mana. Yang mau bekerja, ya bekerja, yang mau kuliah, ya kuliah. Kemampuan mereka untuk mengakses itu ingin kami wujudkan," tambahnya.

    Wanita asal Berastagi ini mengucapkan sekolahnya mengutamakan kurikulum personal. Artinya, memfasilitasi anak untuk mendalami bakat yang dipunyai. Rencananya dalam waktu dekat sekolahnya akan membuka kelas untuk siswa SMP.

    Selain itu, sekolahnya menyediakan terapi untuk perilaku, motorik, dan verbal anak disabilitas. Sejauh ini diakuinya ada beberapa hambatan yang dialami. Misalnya perihal tenaga pendidik yang belum linear hingga keterbatasan ruang kelas.

    "Ini tanahnya juga masih dipinjamkan. Ya ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi kami. Sejak awal, cita-citanya, mau buat sekolah dengan konsep alam, bukan gedung seperti sekolah formal. Semoga ke depan ini tercapai dan anak disabilitas mendapat haknya atas pendidikan yang layak," tutupnya.

    Sumber: Detikcom
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini