• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    8 Saksi Kasus Bayi Yang Terkukar Kini Diperiksa Polres Bogor

    Kamis, 07 September 2023, September 07, 2023 WIB Last Updated 2023-09-07T06:40:07Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini





    Jakarta, Penakita.Online- 

    Polisi masih menyelidiki laporan orang tua bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terhadap rumah sakit (RS). Sejauh ini, polisi telah memeriksa delapan orang saksi.

    "Laporan sudah kita terima, sudah dilakukan penyelidikan sebanyak 8 saksi (telah diperiksa)," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, kepada wartawan di Sentul, Kamis (7/9/2023).

    Delapan saksi yang diperiksa tersebut terdiri dari berbagai pihak. Salah satunya adalah pihak terlapor yaitu RS Sentosa.Sudah kita panggil (rumah sakit), termasuk 8 orang itu di antaranya dari pihak rumah sakit. 
    Pihak RS Sentosa Minta Maaf

    Sebelumnya, pihak Rumah Sakit (RS) Sentosa, Bogor, Jawa Barat (Jabar), ternyata sempat datang ke rumah Siti Mauliah, ibu dari bayi yang tertukar, dan meminta maaf. Pihak RS yang dimaksud adalah direktur serta perawat.

    "Direktur sama perawat pernah (datang ke rumah), minta maaf," kata pengacara Siti Mauliah, Rusdy Ridho, saat dihubungi, Rabu (6/9).

    Mereka datang ke rumah Siti pada Senin, 28 Agustus lalu. Sejumlah perawat yang bertugas merawat kedua bayi yang tertukar selama di RS meminta maaf secara langsung.

    "Iya (perawat yang diduga terlibat), (rumah sakit datang) nawarin beasiswa itu," ungkapnya.

    Hal senada diungkap staf Legal RS Sentosa, Gregg Djako. Dia mengatakan pihak rumah sakit bahkan telah mendatangi kedua keluarga bayi yang tertukar tersebut untuk meminta maaf secara langsung.

    "Rumah sakit sudah minta maaf secara resmi di beberapa kesempatan. Sampai datang ke rumah kedua pihak keluarga, sudah lakukan minta maaf langsung oleh direktur rumah sakit," ucap Gregg.

    Sumber: Detikcom


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini