• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Pengakuan Warga Desa Kerek Kesulitan Air Bersih

    Sabtu, 26 Agustus 2023, Agustus 26, 2023 WIB Last Updated 2023-08-28T02:59:25Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     





    NGAWI, PenaKita.Online – 

    Seneng (45) Warga Desa Kerek, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tampak kerepotan membawa dua ember sambil menggandeng dua cucunya, Jumat (25/8/2023). Ia berupaya menghampiri truk tangki yang berisi 8.000 liter bantuan dari BBWS DAS Solo, untuk mengantre. 

    Seneng tak menghiraukan cuaca yang menyengat. Ia menyimpan embernya dalam antrean. Lalu Seneng menunggu. Perempuan ini mengaku sudah menunggu kedatangan truk tangki air sejak kemarin. Sebab Sudah dari kemarin habis, makanya ini nunggu dari tadi. Biasanya dua hari atau tiga hari ada droping air bersih,” ujar 

    Seneng ditemui Desa Kerek Jumat (25/08/2023).Seneng mengaku sedih karena sejak lahir hingga memiliki cucu, krisis air bersih masih saja dialami. “Sedih lah dari kecil sampai punya cucu masih juga kesulitan air saat kemarau. Untuk menghemat air cucu saya mandi satu kali. 

    Sumur kami juga kering, mau mandi di Bengawan Solo airnya kotor, jadi kita harus menghemat,” imbuhnya. Ia mengaku bersyukur dengan adanya program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) meski hanya bisa mengalir airnya saat musim penghujan. Sementara Sulastri (65) warga lain Desa Kerek mengaku, krisis air di desanya sudah terjadi sejak dia lahir.Ia sejak kecil sudah terbiasa mencari air bersih di sumber air yang berada di tengah sawah desa yang lokasinya lebih rendah di tengah perbukitan hutan jati. 

    Untuk mandi dia bersama teman temannya mandi di aliran Bengawan Solo dengan cara membuat galian di pinggir bengawan agar mendpat air yang lebih bersih tersaring oleh pasir
    Karena satu satunya sumber air ya antrinya panjang. Namanya belik itu nggak banyak airnya, tapi digunakan satu desa.

     Kalau mandi dulu ya bengawan Solo, sekarang pada tidak mau karena airnya kotor tercemar,” katanya.Sementara itu, Kepala Desa Kerek Bayu Onggo Baskoro mengatakan, setiap musim kemarau 1.200 warganya sangat bergantung kepada bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi. 

    Di desanya sebenarnya ada Pamsimas untuk memenuhi kebutuhan air warga selama dua tahun terakhir.Namun di musim kemarau debit air pamsimas menurun drastis, bahkan mati tidak mengalir. Itu membuat keberadaannya tak banyak membantu kesulitan warga.

    Sumber: Kompas


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini