Jakarta, Penakita. Online-
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkap harga beras medium saat ini sudah naik jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.900 per kilogram (kg). Ia mengatakan saat ini harga beras medium sudah naik ke level Rp 12.000/kg.
“Hari ini harga beras medium sulit turun karena GKP udah Rp 6.700/kg jadi harga medium Rp 10.900/kg itu agak susah. Sekarang beras medium angkanya di Rp 12.000/kg,” katanya ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (30/8/2023).
Arief mengatakan upaya yang dilakukan saat ini adalah bagaimana menekan harga agar tidak terlalu tinggi. Untuk menekan harga beras yang saat ini tengah melambung, menurut dia kunci utamanya adalah jumlah produksi padi.
Sementara saat ini, karena diketahui produksi padi tengah mengalami penurunan, maka upaya yang dilakukan adalah intervensi harga dengan mendistribusikan beras murah dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dimiliki Perum Bulog.
“Kuncinya ada di produksi di akhir tahun biasanya turun, makanya gunakan cadangan pangan untuk stabilisasi makanya yang dipakai CBP untuk melakukan operasi pasar, SPHP atau bantuan pangan. Jadi nanti beras itu akan berkecukpan di masyarakatnya, bantuan pangan kan untuk masyarakat miskin 21,3 juta KPM. Gitu aja,” tuturnya.
Meski demikian, menurut Arief harga beras memang sudah tidak bisa semurah sebelumnya. Pemerintah sendiri telah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk medium Rp 10.900/kg.
dan premium Rp 13.900/kg.
Namun, dia menargetkan harga beras bisa turun paling tidak sampai ke HET atau di bawahnya.
“Harga beras tentunya sudah tidak bisa seperti tahun lalu karena kan kita sudah naikin 20% pastinya akan naik. Kedua, faktor faktor harga beras itu naik, seperti pupuk, biaya transport, sewa lahan, orang kerja dan lain-lain sudah,” pungkasnya.
Sumber: News
