• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Fenomena Munculnya Air Mancur Berlian

    Jumat, 25 Agustus 2023, Agustus 25, 2023 WIB Last Updated 2023-08-25T10:01:09Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

      







    Jakarta - PenaKita. Online

    Sudah banyak orang tahu berlian merupakan perhiasan yang punya nilai tinggi. Selain harga, terkadang beberapa berlian dikategorikan berharga berdasarkan asal muasalnya. Berdasarkan proses pembentukannya, berlian memiliki keistimewaan akan  tingkat ketahanan yang sangat tinggi. Tak mudah bagi seseorang untuk mengubah bentuk berlian.Meski langka, ada fenomena unik berupa air mancur berlian yang diungkap para geolog baru-baru ini.  Thomas Gernon ilmuwan asal Southampton, Inggris menjelaskan pecahnya supercontinent atau superbenua mampu memicu letusan eksplosif yang menghasilkan “air mancur berlian” luar biasa hingga mencapai permukaan bumi fenomena Meski langka, ada fenomena unik berupa air mancur berlian yang diungkap para geolog baru-baru ini.  Thomas Gernon ilmuwan asal Southampton, Inggris menjelaskan pecahnya supercontinent atau superbenua mampu memicu letusan eksplosif yang menghasilkan “air mancur berlian” luar biasa hingga mencapai permukaan bumi.  Fenomena ini terkait erat dengan proses terbentuknya berlian yang terjadi jauh di dalam kerak bumi, sekitar 93 mil (150 kilometer) di bawah permukaan

    Berlian telah berada di dasar benua selama ratusan juta atau bahkan miliaran tahun,” kata Gernon. 

    Kini tim ilmuwan telah membuktikan kemungkinan bagaimana fenomena air mancur berlian terbentuk. Mengingat, berlian menjadi komoditas benda bumi yang paling mahal harganya. Berikut selengkapnya Liputan6.com merangkum penjelasan ilmuwan tentang fenomena air mancur berlian melansir dari Livescience dan Nature.com, Jumat (25/8/2023).

    Thomas Gernon menjelaskan secara teknis, berlian-berlian terbawa dengan cepat ke atas melalui letusan yang dikenal sebagai kimberlit. Proses kimberlit ini berlangsung dengan kecepatan mencapai 11 hingga 83 mph (18 hingga 133 km/jam). Diprediksi menyebabkan ledakan gas dan debu yang mirip dengan Gunung Vesuvius. Italia.

    Penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa letusan kimberlit cenderung terjadi pada saat lempeng tektonik melakukan pergerakan besar. Seperti fenomena pecahnya superbenua Pangaea. Hal menarik adalah air mancur belian seringkali meletus di tengah-tengah benua, bukan di tepian benua. 

    Thomas Gernon dan tim penelitinya memulai penelitian dengan mencari hubungan antara usia kimberlit dan pergerakan lempeng tektonik yang signifikan pada saat itu. Mereka menemukan pola di mana lempeng-lempeng tersebut mulai terpisah dan kemudian, sekitar 22 hingga 30 juta tahun kemudian, terjadi puncak letusan kimberlit.Pola ini juga terlihat dalam jangka waktu 1 miliar tahun terakhir, meskipun lebih banyak ketidakpastian karena sulitnya melacak perubahan geologis selama periode yang panjang.Sebagai contoh, penelitian mengungkap hal serupa, letusan kimberlit terjadi di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Afrika dan Amerika Selatan, dimulai sekitar 25 juta tahun setelah pecahnya superbenua selatan, Gondwana, sekitar 180 juta tahun yang lalu. 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini