• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Ujug-ujug Kaesang Tantang PKS di Depok,Bisa Menang Walaupun Terjal

    Jumat, 07 Juli 2023, Juli 07, 2023 WIB Last Updated 2023-07-07T02:15:02Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Pena kita.online-

    Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep memantapkan diri bakal maju dalam pemilihan wali kota Depok.


    Kaesang dengan percaya diri mengaku sudah memiliki beberapa program yang akan dilakukan jika terpilih sebagai wali kota Depok. Salah satunya, tidak mengizinkan mobil digunakan di Depok sebagai solusi mengurai kemacetan. Selain itu, Kaesang menargetkan Depok di bawah kepemimpinannya menjadi kota bersih yang bebas sampah.


    Kaesang selanjutnya juga menyatakan posko pemenangannya akan segera diresmikan. Hal ini dia lakukan sebagai bentuk keseriusan. Belakangan, sejumlah relawan Kaesang juga mulai aktif membuka pendaftaran dan rutin melakukan pertemuan.


    Langkah Kaesang dinilai tak mudah lantaran Depok merupakan lumbung atau basis suara PKS. Apalagi, mereka juga telah mengeluarkan tiga nama yang direkomendasikan oleh para kader untuk maju melawan Kaesang.

    Lantas, seberapa besar kans Kaesang menang dalam Pilwalkot Depok 2024?


    Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai kesempatan menang bagi Kaesang tentu saja ada alias bukan hal yang mustahil. Hanya saja dia menilai persaingan melawan PKS yang memiliki basis suara di Kota Depok dalam bertahun-tahun tentu bukan hal yang mudah.


    Apalagi nama Kaesang cukup baru di kancah perpollitikan. Selain dikenal sebagai putra Presiden, Kaesang hanya dikenal masyarakat sebagai seorang pebisnis dan sosok yang cukup aktif di media sosial, sehingga elektabilitas Kaesang selama ini belum terlihat.


    "Masih hijau kan di politik, dalam arti dia enggak punya track record apapun. Sehingga kalaupun janjinya besar, problemnya adalah bagaimana orang percaya dengan janji itu, orang enggak punya track record, kok, kan begitu," kata Kunto saat dihubungi media, Jumat (7/7).


    Apabila Kaesang ingin memenangkan persaingan melawan PKS, Kunto menyarankan agar Kaesang segera membuat sebuah gerakan positif dan mampu meyakinkan masyarakat terkait kesungguhannya serta kecakapannya dalam sisa waktu sebelum Pilwalkot Depok 2024.

    Kunto juga menyarankan apabila Kaesang memutuskan masuk ke dalam partai politik, maka Kaesang harus mencari tempat bernaung yang memiliki kekuatan besar. Melawan PKS yang sudah mengakar di Depok, kata dia, sekali lagi bukan perkara mudah sekalipun Kaesang merupakan putra Presiden Jokowi.


    PKS dinilai Kunto memiliki strategi yang matang lewat kader yang diusung relatif kuat dan solid. Selain itu, pemilih PKS di Depok cukup loyal dan memiliki kekuatan politik yang cukup signifikan.


    Pun pemilih di Kota Depok sudah kental atau melekat pada pemimpin atau parpol islami. Terdapat kondisi kependudukan atau demografi yang didominasi kalangan pekerja urban yang kemudian mencari agama sebagai solusi, atau bisa juga disebut sebagai kelompok Islam modernis.


    "Sebenarnya memang dalam Pilkada tidak ada korelasi antara parpol dan kepala daerah yang terpilih. Jadi kalaupun Kaesang harus ke parpol, maka semata-mata untuk mengamankan dia nanti. Tapi memang Kaesang juga harus selektif dalam memilih partai tersebut," kata dia.


    Kaesang sendiri sudah mendapatkan sejumlah dukungan positif dari sejumlah parpol, seperti Gerindra, PAN, dan PSI. Putra bungsu Jokowi itu juga terkesan menyambut baik. Sementara PDIP sejauh ini hanya mengingatkan Kaesang bahwa satu keluarga wajib hanya boleh berada dalam satu partai.


    Kunto melihat hal tersebut hanya untuk 'cek ombak'. Kaesang menurutnya sengaja dimunculkan dengan kesan seakan menantang PDIP, di tengah isu Jokowi yang juga tak akur dengan PDIP dan lebih akrab dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo n menjelang Pilpres 2024.


    "Basis PDIP itu besar, jadi pasti sangat rumit buat Kaesang kalau dia tidak berusaha merangkul PDIP. Kalau misal nanti PKS sendiri, dan melawan semua partai yang di situ ada PDIP, kemungkinan menang Kaesang lebih besar," ujar Kunto.

    Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago sepakat bukan hal gampang bagi Kaesang untuk melawan PKS di kandang Depok. Apalagi saat ini PKS sudah mulai mempersiapkan dan mengumumkan para kader yang akan bersaing di 2024.


    Di antaranya Ketua DPD PKS kota Depok sekaligus Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH), Jubir PKS Muhammad Kholid, dan Ketua Bidang Kepemudaan DPP PKS Gamal Albinsaid alias Dokter Gamal.


    "PKS tentu tidak akan mengirim figur-figur yang biasa saja, salah satunya mungkin Dokter Gamal. Figur baru PKS yang cukup menjadi penantang bagi Kaesang dalam Pilwakot Depok nantinya," kata Arifki kepada media, Kamis (6/7) malam.

    Kunto juga menyarankan apabila Kaesang memutuskan masuk ke dalam partai politik, maka Kaesang harus mencari tempat bernaung yang memiliki kekuatan besar. Melawan PKS yang sudah mengakar di Depok, kata dia, sekali lagi bukan perkara mudah sekalipun Kaesang merupakan putra Presiden Jokowi.


    PKS dinilai Kunto memiliki strategi yang matang lewat kader yang diusung relatif kuat dan solid. Selain itu, pemilih PKS di Depok cukup loyal dan memiliki kekuatan politik yang cukup signifikan.


    Pun pemilih di Kota Depok sudah kental atau melekat pada pemimpin atau parpol islami. Terdapat kondisi kependudukan atau demografi yang didominasi kalangan pekerja urban yang kemudian mencari agama sebagai solusi, atau bisa juga disebut sebagai kelompok Islam modernis.


    "Sebenarnya memang dalam Pilkada tidak ada korelasi antara parpol dan kepala daerah yang terpilih. Jadi kalaupun Kaesang harus ke parpol, maka semata-mata untuk mengamankan dia nanti. Tapi memang Kaesang juga harus selektif dalam memilih partai tersebut," kata dia.


    Kaesang sendiri sudah mendapatkan sejumlah dukungan positif dari sejumlah parpol, seperti Gerindra, PAN, dan PSI. Putra bungsu Jokowi itu juga terkesan menyambut baik. Sementara PDIP sejauh ini hanya mengingatkan Kaesang bahwa satu keluarga wajib hanya boleh berada dalam satu partai.


    Kunto melihat hal tersebut hanya untuk 'cek ombak'. Kaesang menurutnya sengaja dimunculkan dengan kesan seakan menantang PDIP, di tengah isu Jokowi yang juga tak akur dengan PDIP dan lebih akrab dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo n menjelang Pilpres 2024.


    "Basis PDIP itu besar, jadi pasti sangat rumit buat Kaesang kalau dia tidak berusaha merangkul PDIP. Kalau misal nanti PKS sendiri, dan melawan semua partai yang di situ ada PDIP, kemungkinan menang Kaesang lebih besar," ujar Kunto.

    Sumber: cnnindonesia

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini