• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Kisah Aneh Momika Pembakar Al Qur'an: Pernah Jadi Kristen Radikal

    Sabtu, 08 Juli 2023, Juli 08, 2023 WIB Last Updated 2023-07-08T01:53:56Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Penakita.online--

    Pengungsi asal Irak pelaku pembakaran Al Quran di Swedia, Salwan Momika, menjadi sorotan dunia karena tindakan intoleran tersebut.


    Pada 28 Juni lalu Momika beraksi di depan Central Mosque di Stockholm dengan merobek halaman Al Quran, membakarnya, dan menutupinya dengan daging asap.


    "Ini negara saya. Saya ingin melindungi Swedia dari buku [Al Quran] ini. Buku ini adalah ancaman bagi negara ini," kata Momika saat melakukan aksinya, seperti dikutip media.

    Dia mengatakan, "Saya menyerukan setiap orang yang terhormat untuk menginjak buku ini."

    Aksi Momika dengan cepat menyebar di media sosial, hingga memicu ancaman dan kemarahan warga Muslim dan non-Muslim di seluruh dunia.


    Pembakaran Al Quran yang dilakukan Momika di luar masjid Stockholm saat Hari Raya Idul Adha itu membuatnya kini mendapat berbagai ancaman pembunuhan di media sosial maupun di kehidupan pribadi.


    Akibatnya, Momika kini meminta pihak berwenang Swedia untuk memperpanjang status pengungsi bahkan meminta diberikan kewarganegaraan.

    Berdasarkan penelusuran media, Momika yang sebelumnya mengklaim diri sebagai seorang "liberal" pernah diketahui berpose mengenakan pakaian milisi dan menyatakan kesetiaan kepada salah satu kelompok agama ekstrem paling terkenal di Irak, Imam Ali Brigades.


    Imam Ali Brigades adalah kelompok bersenjata sayap dari Gerakan Islam Irak yang beroperasi di bawah Popular Mobilization Units.


    "Kami hidup dengan bermartabat atau mati dengan berani. Saya adalah petugas yang bertanggung jawab atas Kata'ib Rouh Allah Issa Ibn Miriam (Brigade Roh Yesus, Putra Maryam), yang berafiliasi dengan Imam Ali Brigades," kata Momika dalam sebuah video.

    Momika berasal dari Qaraqosh di Dataran Nineveh Irak Utara. Dia juga pendiri Partai Persatuan Demokrat Suriah dan Hawks Syriac Forces, sebuah milisi bersenjata yang didirikan pada tahun 2014, berafiliasi dengan Brigade Babilonia.


    Kini dalam melakukan aksinya, Momika mengklaim banyak umat Islam telah bermigrasi jauh dari negara mereka sendiri, karena di kampung halaman mereka telah berubah menjadi negara dengan Syariat Islam.


    "Mereka melarikan diri dari negara itu untuk datang ke sini dan ingin menerapkan hukum Syariah. Mereka datang ke sini mencari keamanan, perdamaian, martabat dan demokrasi, kemudian ingin menerapkan hukum Syariah," ungkapnya.

    Media telah berusaha menghubungi beberapa pakar di Irak, di mana semua sumber mengonfirmasi keterlibatan masa lalu Momika dengan kelompok-kelompok tersebut.


    Latar belakang dan keterlibatannya yang kontradiktif, semakin menjelaskan mengapa Momika secara terbuka mencemarkan nama baik dan membakar Al Quran.


    "Momika berasal dari latar belakang yang sangat dipengaruhi oleh agama Kristen dan bergabung dengan barisan milisi untuk memerangi musuh bersama, ISIS," kata ahli politik dan agama, Dr Hani Nasira.


    Dia mengatakan, "Sementara dia menganut iman Kristen, dia bekerja tanpa lelah untuk mencapai tujuannya, mencapai kepentingan dan relevansi. Dia menjadi seorang oportunis."

    Sumber: cnnindonesia

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini