• Jelajahi

    Copyright © Pena Kita
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Halaman

    Imigrasi Sebut Data Paspor Bocor Terjadi Januari 2022,Pelaku Dikejar

    Selasa, 18 Juli 2023, Juli 18, 2023 WIB Last Updated 2023-07-18T02:40:54Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Penakita.online--

    Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham RI Silmy Karim mengatakan data paspor yang diduga mengalami kebocoran terjadi pada Januari 2022 lalu.


    Pihaknya mengaku sudah identifikasi dan bekerjasama dengan pihak terkait seperti Kemenkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menginvestigasi hal tersebut.


    "Kejadiannya itu di Januari tahun 2022, kurang lebih kira-kira satu setengah tahun yang lalu. Kita sudah identifikasi. Kemudian kita lagi kejar siapa yang kiranya membuka kemungkinan hal tersebut bisa terjadi," ujar Silmy usai menghadiri agenda IMFEST 2023 di Dharma Negara Alaya Bali, Selasa (18/7).


    Silmy menegaskan data biometrik berupa sidik jari dan wajah pemegang paspor aman alias tidak bocor. Ia menambahkan data yang diduga bocor yaitu data teks di mana struktur datanya bukan yang digunakan Ditjen Imigrasi saat ini.


    "Itu bukan data dari Imigrasi. Saya akan tindaklanjuti, sikapi ini dengan sebaik-baiknya. Artinya, ini kan tentu kita tingkatkan kewaspadaan," ucap Silmy.


    "Jadi, kita sudah dapatkan waktunya, kita lagi kejar lagi siapa dan bagaimana prosesnya," imbuhnya.

    Ia menyatakan Ditjen Imigrasi terus meningkatkan keamanan data yang dimiliki. Saat ini, lanjut dia, Ditjen Imigrasi sedang mengimplementasikan ISO 270001-2022 yang akan terbit pada Juli 2023 ini.


    ISO 270001-2022 merupakan standar sistem manajemen keamanan informasi yang menyediakan daftar persyaratan kepatuhan yang dapat disertifikasi organisasi dan profesional.


    Standar ISO ini membantu organisasi membangun, menerapkan, memelihara dan meningkatkan sistem manajemen keamanan informasi (ISMS).


    Informasi kebocoran data paspor pertama kali disampaikan Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto di akun Twitter pribadinya.


    Teguh mengatakan portal kebocoran data tersebut juga memberikan sampel sebanyak satu juta data. Menurutnya, data tersebut terlihat cukup valid dengan time stamp antara tahun 2009 hingga 2020.


    "Satu juta data sampel yang diberikan terlihat valid dan ini memang Bjorka yang sama jika dilihat dari domain yang dia gunakan," tutur Teguh.

    Sumber: Cnnindonesia

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini