Penakita.online--
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengkritik utang Indonesia di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai ribuan triliun.
Per Maret 2023, utang Indonesia mencapai lebih dari Rp7.800 triliun.
"Jika rata-rata bunga utang mencapai 400-an triliun rupiah per-tahunnya, maka itu setara dengan realisasi anggaran pendidikan pada APBN 2022. Itu baru bunga, belum cicilan pokoknya," kata AHY saat pidato di Jakarta, Jumat (15/7).
AHY khawatir utang tersebut kian membengkak jika tak segera diatasi.
"Kita harus menghentikan utang pemerintah dan utang BUMN yang terlalu besar," ucap dia.
Lebih lanjut, AHY mengatakan, pemerintah harus memikirkan konsekuensi jangka panjang, tak cuma bisa berpikir ekonomi jangka pendek. Ia lantas menyebut banyak negara gagal karena utang yang menumpuk.
"Kita harus belajar, banyak negara gagal akibat utang yang ugal-ugalan," imbuh dia.
Di kesempatan tesebut, AHY menawarkan solusi versi Demokrat, yakni memilih dan memprioritaskan infrastruktur yang diperlukan dengan tahapan yang rasional.
"Lalu, pastikan pembiayaan tersedia, baik dari APBN maupun non APBN. Kerangka pembiayaan bersama atau pembiayaan penuh dari swasta, juga sebuah pilihan," ucap dia.
Ia kemudian berujar, "Jika harus berutang, utang itu bukanlah komponen paling besar. Ukur kemampuan keuangan kita. Jangan besar pasak daripada tiang."
Sumber: Cnnindonesia